Jumat, 22 Juli 2011

Pemain Papua Aniaya Wasit

Teguh Caesar (tengah), wasit korban penganiayaan pemain dan suporter Papua, di UGD RS Siloam, Surabaya
SURABAYA - Kerusuhan terjadi dalam Pra-PON 2012 Cabang Olahraga Basket Wilayah C.  Itu terjadi saat tim putra Papua versus Sulawesi Utara di GOR Kertajaya, Surabaya, tadi malam (21/7). Belasan  pemain dan suporter tim Papua nekat menghajar wasit usai timya menelan kekalahan. Korban penganiayaan paling parah adalah wasit Teguh Caesar.

Hingga tadi malam pukul 21.30 WIB, wasit berlisensi A tersebut masih dirawat secara intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Siloam Surabaya. Teguh mengalami trauma berat akibat pemukulan di sekujur tubuhnya. Nah, ketika coba ditanyai oleh Jawa Pos semalam, Teguh terlihat mengalami depresi. "Seharusnya saya lari ketika didekati. Saya tak menyangka akan mengalami kejadian seperti ini. Badan saya sakit semua Mas," kata Teguh lirih.  Walau begitu, Teguh enggan secara rinci menceritakan detail kejadian. Dia mengaku masih terpukul dan depresi berat

Seingat Teguh, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Pasca tim putra Papua menelan kekalahan dengan skor 50-70 atas Sulut, beberapa pemain Papua mendekatinya. Teguh mengira jika para pemain tersebut akan mendatanginya dan bersalaman.

Ternyata, perkiraan Teguh salah. Salah satu pemain Papua ternyata melayangkan bogem mentah ke arahnya. "Awalnya hanya satu pemain yang memukul saya. Tetapi tiba-tiba seluruh pemain, ofisial dan penonton ikut memukuli saya," ucap Teguh.

Mendapat pukulan bertubi-tubi Teguh mencoba lari ke luar GOR. Rupanya pemain, suporter, dan ofisial tetap mengejar Teguh. Beberapa panitia berusaha melerai. Karena kalap, para pengeroyok malah memukuli panitia yang ingin melerai. Pemukulan baru berakhir ketika panitia dalam jumlah besar menghentikan pengeroyokan.

Menurut salah satu saksi, kejadian tersebut terjadi karena pihak panpel kurang tanggap dalam menghadapi situasi. Dalam pertandingan kemarin memang tak terlihat satu pun aparat keamanan yang berjaga di dalam maupun luar GOR.

Di sisi lain, wasit lain yang memimpin pertandingan yakni Amin Bachtiar berhasil melarikan diri dari kejaran massa. "Saya sampai lari ke kantor Pengprov (Perbasi Jatim). Kejadiannya sangat cepat Mas. Saya shock," ucapnya saat di temui di UGD RS Siloam semalam.

Sedangkan satu wasit lain yang bertugas Dwi Cahyo Kartiko mengatakan tidak tahu persis kejadiannya. "Saya kira awalnya tidak terjadi apa-apa. Wong saya bericara dengan pelatih Papua di tengah lapangan usai pertandingan kok," tandasnya.

Koordinator Wasit Pra-PON 2012 Wilayah C Edy Suprayitno mengatakan kejadian ini disebabkan masalah yang sepele. Yakni protes pemain Papua terkait salah satu keputusan wasit yang menyatakan bola tidak back ball. Pemain dan suporter merasa keputusan itu salah. Hal inilah yang memicu pemukulan.  

Edy sangat menyesal dengan adanya kejadian tersebut. "Bayangkan keamanan tidak ada. Idealnya, aparat kepolisian menjaga di sekitar lokasi pertandingan. Ternyata hanya keamanan biasa. Dan itu sangat tak mencukupi," tutur Edy.

Sementara itu, sub bidang perwasitan PB Perbasi Abdul Rozak belum bisa memberikan keputusan apapun terkait dengan pemukulan tersebut. "Karena (kejadian ini) terjadi setelah pertandingan maka akan masuk ke ranah hukum. Sedang untuk ofisial atau tim Papua kami belum memutuskan. Tetapi yang pasti harus sesuai dengan rule of the game yang berlaku. Kami masih akan rapat," tuturnya.

Sementara itu Anggota Bidang SDM PB Perbasi Nandang Roekanda mengatakan bahwa dirinya tidak tahu menahu mengenai kejadian ini. "Saya masih di Bandung. Saya belum menerima laporan sama sekali dari panitia Pra-PON wilayah C," tandasnya.

Di sisi lain Ketua Panpel Budiono Tjandra belum bersedia berkomentar banyak soal kejadian kemarin. Budi, panggilannya, memang sempat terkena pukulan suporter dan pemian saat hendak melindungi Teguh. "Ini sudah selesai Mas. Sekarang sedang di rapatkan," tandasnya.

Di sisi lain offisial dan pelatih Papua juga pelit komentar. Sekretaris Pengprov Perbasi Papua Jan Aragae mengatakan tidak bisa berbicara banyak. "Saya baru membriefing anak-anak," kata singkat (sumber : http://www.jpnn.com)

Share this

0 Comment to "Pemain Papua Aniaya Wasit"

Posting Komentar